SBMI Tolak BNP2TKI Selenggarakan Kongres Buruh Migran

SBMI TOLAK BNP2TKI SELENGGARAKAN
KONGRES BURUH MIGRAN



Tolak Campur Tangan Pemerintah Boneka kapitalis

SBMISUMBAWA, Jakarta - Carut marutnya persoalan buruh migran Indonesia di Luar negeri yang belum mampu diselesaikan oleh BNP2TKI dan instansi terkait, pada hari ini Sabtu, 21 Desember 2013 BNP2TKI justru membuat kegiatan yang dinamakan Kongres Buruh Migran di Parkir Timur Senayan.






"Sungguh kegiatan yang sia-sia hanya menghambur hamburkan dana yang seharusnya dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan buruh migran di luar negeri," demikian Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nisma Abdullah di Jakarta, Sabtu (21/12)

Atas dasar itulah SBMI menurutnya mengecam keras kegiatan tersebut karena sama sekali tidak menyentuh amanat perlindungan terhadap buruh migran Indonesia.

Menurutnya Kongres yang diadakan tersebut bertujuan mempolitisir buruh migran agar mendukung pencapresan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.

"Diakan sudah gagal di konvensi Partai Demokrat. Nah sekarang dia Show of Force seolah-olah didukung oleh kami buruh migran," Jelas Nisma Abdullah.

Untuk itu SBMI menyerukan agar buruh migran dan mantan buruh migran serta keluarga buruh migran menolak politisasi yang dilakukan oleh Jumhur Hidayat.

"Selama ini dia tidak mengurus nasib buruh migran yang diancam hukuman mati diluar negeri," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini ada 420 buruh migran terancam hukuman mati di luar negeri. Tapi BNP2TKI tidak berperan maksimal membela buruh migran.

Dari jumlah tersebut diantaranya menurut Nisma sebanyak 200-an orang buruh migran terancam hukuman mati di Malaysia. Sebanyak 45 orang di arab saudi, 5 diantaranya sudah vonis dan 1 orang di Pilipina.

Kongres tersebut mengundang 10 ribu buruh migran dan keluarganya, namun hanya dihadiri 1.000 orang.