Modus Pengiriman TKI Ilegal/Trafficking Ke Malaysia

Jual Beli BMI


HATI-HATI dengan modus CALO


SBMISUMBAWA, SUMBAWA - Berhati-hatilah bagi kawan-kawan semua yang ingin mengadu nasib khususnya kemalaysia (TKI), mengingat dengan maraknya kejadian akhir-akhir ini yang menimpa saudara kita dan menjadi korban dari pada trafficking yang dilakukan oleh beberapa PJTKI/PPTKIS dan adapun modus yang dilakukan oleh perusahaan nakal tersebut dengan memanfaatkan ketidaktahuan keluarga dan CTKI dengan mengiming-imingi sesuatu dan menjanjikan bahwa akan dipekerjakan sesuai dengan keinginan para CTKI tersebut.

 
Biasanya Calo ini adalah bagian dari sponsor PJTKI tertentu yang tidak dilengkapi dengan identitas serta tidak memperlihatkan ijin operasional kepada CTKI dengan memanfaatkan kepolosan dan ketidaktahuan tentang syarat-syarat menjadi TKI yang Benar dan aman serta prosedural, dan kebanyakan calo serta sponsor PPTKIS sedang melakukan perekrutan secara besar-besaran di wilayah Pulau Sumbawa para CTKI ini biasanya tidak di perlihatkan rekomendasi PJTKI nya, dan kebanyakan PJTKI ini berkantor di wilayah Pulau Lombok. dan pengiriman CTKI ini pun tidak melalui proses benar.

Para CTKI ini di berangkatkan secara sendiri dari Sumbawa ke Lombok dan setelah tiba di Lombok dengan menyelesaikan perlengkapan administrasi dan dokumen lainnya namun tak jarang dari para CTKI khusus dari Pulau Sumbawa KTP nya di palsukan dengan membuat tau menerbitkan KTP Lombok dan setelah itu mere siap untuk di kirimkan/diterbangkan, setelah semua peroses itu telah dilalui maka Calo dan PPTKIS nakal tersebut membentuk ketua kelompok (koordinator). dan ketua kelmpok dilengkapi/dibekali dengan sejumlah map yang berisikan Dokumen dan satu buah Handpone sebagai alat komunikasi, setelah itu para CTKI ini (katakanlah berjumnlah dua puluh orang) dan siap untuk di berangkatkan melalui BIL Lombok Tengah dengan tanpak di temani atau di antar oleh pihak perusahaan/PPTKIS.

Dari BIL (Bandara Internasional Lombok) menuju Surabaya setelah tiba di Surabaya Handpone pun digunakan oleh ketua kelompok menelpon seseorang yang terdapat di dalam handphone tersebut dan entah siapa dan dari mana datanglah seseorang yang mengatasnamakan perusahaan, sehingga orang tersebut tugasnya hanya mengantar CTKI ini dari bandara Surabaya hingga kepelabuhan laut Surabaya. setelah naik kapal laut dengan tujuan Kalimantan selanjutnnya ketua kelompok yang memimpin lainnya untuk sampai di Kalimantan. setibanya di pelabuhan Kalimantan pun hal yang sama dijumpai ketika sampai di Surabaya tadi dan tugas orang yang mengatasnamakan perusahaan cukup mengantar ke penginapan di wilayah Kalimantan Barat.

Setelah di penginapan dimana sudah ada transportasi yang siap mengangkut para CTKI hingga menuju ke perbatasan antara indonesia dan Malaysia dan diperbatasan pun calo serta tekong dan perusahaan pemberi kerja di Malaysia sudah menunggu para CTKI. setelah itu pihak perusahaan berkomunikasi dengan ketua kelompok selanjutnya map yang berisi dokument para CTKI tersebut di ambil oleh pihak perusahaan tanpa ada pegangang satupun buat TKI dan pihak perusahaan langsung membawa TKI dan setelah beberapa hari beristirahat pihak perusahaan langsung mengantar dan menunjukan lokasi dan para TKI ini siap untuk bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik lainnya.

Namun setelah mereka bekerja dan melihat jenis pekerjaan ternyata tidak sesuai dengan yang telah dijanjikan oleh sponsor (biasanya para TKI ini memperotes jika yang berani) para TKI ini pun kerap mendapat intimidasi. setelah beberapa waktu dan beberapa hari bahkan berbulan-bulan para TKI ini bekerja di bawah tekanan sehingga tak jarang dari mereka berkomunikasi dengan TKI lainnya di dalam perusahaan tersebut membuat rencana untuk kabur dari perusahaan (tanpa dokumen) sehingga pada saat mereka kabur yang walaupun secara bertahap di tengah malam namun ketika pada saat kabur dari perusahaan.

Ketika dalam proses melarikan diri dari perusahaan kena razia oleh polisi diraja malaysia yang sedang melakukan patroli di wilayah tersebut, lantas takut dan terkena intimidasi dan karena ketakutan inilah biasanya TKI tersebut melarikan diri karena takut ditangkap dan di penjara dengan alasan tidak memegang satupun dokumen dan dalam proses itulah polisi diraja malaysia melakukan tindakan yang merenggut nyawa mereka lalu di dooorrrrrr mengingat banytaknya terjadi kasus kriminal yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu (perampokan) sehingga merekapun jadi korban.