SBMI Sumbawa Kembali Mempertanyakan Keseriusan Disnakertrans Dalam Tangani Kasus BMI
Sumbawa Besar, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Sumbawa meminta kepada Disnakertrans Kab.Sumbawa agar tegas menyikapi berbagai persoalan BMI yang terjadi di Kab.Sumbawa akhir-akhir ini dengan jumlah kasus meningkat.
Sebelum itu di tambah lagi dengan pernyataan Kabid Penempatan dan Perluasan kerja Disnakertrans NTB yang di lansir salah satu media nasional belum lama ini yang menyatakan bahwa khusus untuk level nasional, Kabupaten Sumbawa NTB merupakan Daerah tertinggi penyumbang BMI bermasalah di luar, Negeri hingga mendapatkan predikat rangkin III nasional.
Sedangkan angka pengiriman BMI pada tahun 2013 sebanyak 4.089 orang yang terdaftar pada Disnakertrans Sumbawa dan pada tahun 2014 sebanyak 5.024 orang dan dari jumlah BMI kita asal Sumbawa sekitar 2.000 orang secara ilegal atau menggunakan pasvor umum/kunjungan dengan pemalsuan identitas,seperti Usia nya di naikkan (Kabi Penta) sumber GAUNG Sumbawam (Rabu/04/032015).
Ada beberapa kasus yang menimpa saudara-saudara kita baik yang sedang menjalani hukuman penjara (Sumartini dan Fatma ) yang tadinya sempoat terancam hukuman pancung, belum lagi kasus-kasus lain seperti Nuraini yang pulang tanpa gaji dan lumpuh total,hilang kontak,trafficking,penganiayaan,gaji tidak di bayar, stres, meninggal Dunia, dll..
Namun pada hari Selasa Kemaren SBMI Sumbawa, melalui Divisi Advokasi DAVIV SARWIH yang sedang melakukan advokasi terhadap kasus yang menimpa Hatina dari Desa Selante Kec.Plampang, yang pada saat ini Gajinya selama tiga tahun yang tertinggal di rumah majikan di Saudi Arabia sudah berung kali melaporkan dan meminta kepada Disnakertrans Sumbawa agar mempasilitasi persoalan ini dengan pihak PT. RAHANA KARINDO UTAMA agar mengurus barang-barang serta sisa gaji yang tertinggal milik Hatina,karena persoalan yang menimpa BMI adalah masi tanggung jawab PPTKIS nya yersebut,ungkapnya.
Menurut Daviv Sarwih,bahwa waktu yang di janjikan akan bertemu dengan pihak PPTKIS/Cabang ternyata pihak yang bersangkutan tidak hadir. apa bila Disnakertrans tidak mampu menghadirkan pihak PPTKIS, Daviv sarwih juga meminta kepada Disnakertrans agar menempuh upaya lain dalam rangka menyelasaikan persoalan yang menimpa saudara kami ini,pungkasnya.
Daviv meminta kepada pemerintah melalui Nakertrans agar serius dalam menangani berbagai persoalan yang menimpa BMI khususnya BMI asal Sumbawa apa lagi bahwa sama kita ketahui perputaran ekonomi di Kab.Sumbawa ini di motori dari hasil uang BMI dan kita Kab.Sumbawa merupakan Lumbung pengiriman BMI di Indonesia ini,lahh kok mngirim BMI tanpak harus di penuhi hak-haknya itu loooohhhh...kan aneh bin ajaib,pungkas DAVIV SARWIH. (Sumber Gaung Sumbawa)